BATU – Kota Batu terus memperlihatkan keseriusannya dalam memperkuat ekonomi lokal. Pada 12 Agustus 2025, Pemerintah Kota Batu menggelar Bangga e-lokal 2025 di Graha Pancasila, Balai Kota Among Tani. Mengusung tema “Mbatu Sae, Dimulai dari Pengadaan”, acara ini menjadi wadah strategis bagi pelaku UMKM di Kota Batu untuk terhubung langsung dengan pasar, termasuk melalui sistem pengadaan pemerintah.

Acara dibuka oleh Wali Kota Batu Nurrochman dan dihadiri lebih dari 100 pelaku usaha dari sektor pertanian, UMKM, jasa, hingga non-jasa. Tujuannya jelas: memperkuat peran produk lokal dalam memenuhi kebutuhan pengadaan pemerintah sekaligus memperluas jangkauan pasar.
Komitmen Pemerintah pada Produk Lokal
Dalam sambutannya, Wali Kota menegaskan bahwa seluruh OPD (Organisasi Perangkat Daerah) wajib membeli produk lokal, sesuai Perda No 1 Tahun 2016 tentang UMKM. Kebijakan ini diharapkan menjadi dorongan signifikan bagi pelaku usaha untuk meningkatkan kualitas produk dan kapasitas produksi.
Tak hanya kebijakan, angka-angka pertumbuhan menunjukkan hasil nyata:
- Jumlah penyedia barang/jasa meningkat dari 54 (2022) menjadi 360 (2024).
- Nilai perencanaan e-katalog naik dari Rp 94 miliar (2022) menjadi Rp 272 miliar (2024).
- Realisasi transaksi e-purchasing melonjak dari Rp 48 miliar (2022) menjadi Rp 207 miliar (2024).
Data ini, yang dilansir Jatim Times dan Harian Bhirawa, memperlihatkan bahwa digitalisasi pengadaan telah memberi dampak signifikan pada perekonomian lokal.
Peran Pemerintah sebagai Agen Pemasaran
Nurochman juga menekankan pentingnya peran Pemkot sebagai agen pemasaran produk lokal. Melalui program seperti business matching, E-Purchasing Awards, dan diskusi panel, pemerintah memfasilitasi pertemuan antara pelaku usaha dan pembeli potensial, baik dari sektor publik maupun swasta.
Langkah ini sejalan dengan visi Batu SAE (Sustainable, Agri, Ekonomi), yang menempatkan keberlanjutan, penguatan sektor pertanian, dan pertumbuhan ekonomi sebagai fokus pembangunan.
Audiensi HIPMI Kota Batu dengan Pemkot

Seiring dengan pelaksanaan Bangga e-lokal, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Batu juga melakukan audiensi dengan Pemkot. Pertemuan ini membahas peluang kolaborasi, tantangan yang dihadapi pengusaha muda, dan cara memaksimalkan potensi ekonomi daerah melalui inovasi dan teknologi.
Walau belum banyak detail yang dipublikasikan, HIPMI diharapkan dapat membawa aspirasi pengusaha muda terkait akses pembiayaan, pelatihan digital, dan promosi produk. Kolaborasi ini penting agar program pemerintah, seperti Bangga e-lokal, mendapat masukan langsung dari pelaku usaha dan dapat berjalan lebih efektif.
Pengalaman di daerah lain menunjukkan bahwa audiensi seperti ini mampu menghasilkan program lanjutan yang konkret. HIPMI bisa menjadi jembatan antara pelaku UMKM di Kota Batu dan pemerintah, memastikan kebutuhan di lapangan terakomodasi.
Dampak dan Harapan ke Depan
Kombinasi antara Bangga e-lokal dan keterlibatan HIPMI memberi harapan besar bagi UMKM di Kota Batu. Digitalisasi pengadaan memudahkan akses pasar, sementara dukungan organisasi pengusaha muda memperluas jaringan dan meningkatkan kapasitas usaha.
Namun, tantangan tetap ada. Tidak semua UMKM siap memanfaatkan platform digital karena keterbatasan pengetahuan dan infrastruktur. Kompetisi dengan produk luar daerah juga memerlukan strategi branding dan pemasaran yang kuat.
Harapannya, sinergi pemerintah dan HIPMI dapat menghadirkan solusi seperti:
- Pelatihan intensif untuk transformasi digital UMKM.
- Pendampingan dalam mengakses pembiayaan.
- Promosi produk lokal melalui pameran rutin.
- Kolaborasi antar-UMKM untuk memperkuat rantai pasok.
Bangga e-lokal 2025 membuktikan bahwa Kota Batu serius mengangkat derajat produk lokal. Dengan dukungan kebijakan, fasilitas digital, dan keterlibatan pengusaha muda, potensi UMKM di Kota Batu untuk berkembang semakin besar.
Audiensi HIPMI dengan Pemkot menambah optimisme bahwa pengembangan ekonomi lokal bukan hanya inisiatif pemerintah, tetapi hasil kerja bersama berbagai pihak. Jika sinergi ini terus terjaga, Kota Batu bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam membangun kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal—dan memberi alasan bagi warganya untuk benar-benar bangga pada produk daerah sendiri.
Kalau anda ingin tahu lebih banyak tentang destinasi wisata, kuliner, penginapan, hingga event seru di Kota Batu dan Malang, langsung saja jelajahi artikel lainnya di portal ini.