Air Terjun Tumpak Sewu Jadi Motor PAD Wisata Lumajang

LUMAJANG– Kecamatan Pronojiwo di Kabupaten Lumajang kini menjadi sorotan berkat potensi wisata yang semakin berkembang. Ikon utamanya, Air Terjun Tumpak Sewu, mencatat lonjakan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp230 juta hanya dalam waktu satu bulan. Capaian ini menumbuhkan optimisme baru, di mana pemerintah daerah bersama pelaku wisata menargetkan PAD sektor pariwisata bisa mencapai Rp1 miliar per bulan

Air Terjun Tumpak Sewu Jadi Motor PAD Wisata Lumajang
Panorama megah Air Terjun Tumpak Sewu di Pronojiwo, Lumajang, yang menjadi ikon pariwisata sekaligus motor utama peningkatan PAD daerah.

Dari Lonjakan Awal Menuju Target Besar

Sebelumnya, kontribusi PAD dari sektor wisata tergolong kecil. Sebagai gambaran, pada Mei 2025, pemasukan dari tiket dan parkir Tumpak Sewu naik drastis dari rata-rata Rp1 juta menjadi Rp92 juta. Angka ini menjadi bukti nyata bahwa dengan sistem pengelolaan yang lebih rapi, transparan, dan berbasis digital, potensi pariwisata bisa dioptimalkan

Melansir dari lumajangsatu.com, Bupati Lumajang, Indah Amperawati atau yang akrab disapa Bunda Indah, menyatakan bahwa pariwisata bukan hanya soal menambah pemasukan daerah, melainkan juga menciptakan lapangan kerja baru dan memperkuat identitas Lumajang sebagai tujuan wisata unggulan Jawa Timur.

Strategi Pemerintah Daerah

Untuk mewujudkan target ambisius Rp1 miliar per bulan, Pemkab Lumajang telah menyiapkan sejumlah strategi. Beberapa di antaranya:

  • Peningkatan infrastruktur: memperbaiki akses jalan menuju destinasi dan memperbanyak fasilitas umum seperti area parkir, toilet bersih, serta pusat informasi wisata.
  • Promosi digital: memanfaatkan media sosial, website pariwisata, serta menggandeng influencer untuk memperluas jangkauan promosi.
  • Kerja sama industri: membangun kemitraan dengan biro perjalanan nasional maupun internasional agar paket wisata Lumajang bisa masuk dalam katalog tur.

Langkah-langkah ini diharapkan mampu memperkuat branding Lumajang, terutama Pronojiwo, sebagai daerah wisata yang ramah bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Lonjakan Kunjungan Wisatawan

Pertumbuhan wisatawan dalam beberapa tahun terakhir juga mendukung optimisme itu. Berdasarkan data Dinas Pariwisata Lumajang:

  • Tahun 2022 tercatat 4.611 wisatawan mancanegara.
  • Tahun 2023 meningkat menjadi 26.539 orang.
  • Tahun 2024 melonjak ke 74.429 orang.
  • Hingga semester pertama 2025, total kunjungan wisata sudah mencapai 883.225, dengan 49.932 di antaranya wisatawan asing. Angka ini bahkan sudah melebihi target tahunan sebesar 146%.

Kepala Dinas Pariwisata Lumajang, Yuli Harismawati, menilai pencapaian ini adalah buah dari promosi yang lebih konsisten dan keterlibatan masyarakat. Tantangannya sekarang adalah bagaimana menjaga kualitas pelayanan agar wisatawan merasa nyaman dan betah berlama-lama.

Tidak Bergantung pada Tumpak Sewu

Meski Tumpak Sewu menjadi ikon utama, pelaku wisata lokal mengingatkan bahwa diversifikasi destinasi sama pentingnya. Menurut Tholip Chiko, aktivis wisata Pronojiwo, diperlukan pengembangan spot lain seperti taman bunga, jalur lava tour (Lavatur), hingga atraksi wisata budaya. Dengan begitu, wisatawan punya lebih banyak pilihan aktivitas dan kemungkinan besar akan menghabiskan waktu lebih lama di Lumajang.

Strategi diversifikasi ini dipandang sebagai kunci untuk meningkatkan durasi kunjungan sekaligus belanja wisatawan, yang pada akhirnya berpengaruh pada PAD.

Dampak bagi Masyarakat

Sektor pariwisata yang berkembang pesat tentu membawa manfaat langsung bagi warga sekitar. Banyak masyarakat yang kini terlibat sebagai pemandu lokal, penyedia homestay, penjual kuliner, hingga penyedia jasa transportasi. Bunda Indah menekankan bahwa manfaat ekonomi ini harus terus diperluas agar warga merasa memiliki dan ikut menjaga destinasi wisata.

Selain itu, keterlibatan komunitas lokal juga menjadi modal penting untuk membangun citra positif. Wisatawan mancanegara cenderung menghargai keramahan penduduk, pengalaman autentik, dan budaya lokal yang masih terjaga.

Harapan dan Tantangan

Meski potensi besar terbentang, tantangan tetap ada. Salah satunya adalah menjaga kelestarian lingkungan di sekitar Tumpak Sewu dan destinasi lain. Dengan jumlah kunjungan yang semakin besar, risiko kerusakan alam juga meningkat. Untuk itu, Pemkab Lumajang menekankan pentingnya penerapan pariwisata berkelanjutan, di mana konservasi dan ekonomi berjalan beriringan.

Dengan capaian PAD yang terus naik, lonjakan kunjungan wisatawan, serta dukungan penuh pemerintah dan pelaku lokal, target Rp1 miliar per bulan bukan hal yang mustahil bagi Pronojiwo. Tantangan memang ada, mulai dari infrastruktur hingga kelestarian lingkungan, tetapi dengan strategi yang terarah, kawasan ini berpotensi menjadi destinasi unggulan Jawa Timur yang mendunia.

Jangan lewatkan juga artikel menarik lainnya seputar berita dan event terbaru di Jawa Timur untuk menambah wawasan anda.

Facebook
Pinterest
Twitter
LinkedIn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *